MIN 3 Kota Padang Laksanakan Workshop Implementasi Kurikulum Deep Learning dan Berbasis Cinta

Padang (Humas) – MIN 3 Kota Padang kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelaksanaan Workshop Implementasi Kurikulum Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta yang digelar selama dua hari, 22–23 Juli 2025, bertempat di Hotel Rocky Padang.

Workshop ini diikuti oleh seluruh guru MIN 3 Kota Padang dan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktafiandi.

Dalam sambutannya, Edy Oktafiandi memberikan motivasi sekaligus penguatan kepada para guru, ”Saat ini program Kementerian Agama telah terintegrasi dengan program strategis Pemerintah Kota Padang. Oleh karena itu, seluruh ASN Kemenag, termasuk guru-guru madrasah, harus menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program tersebut”, tegasnya.

Lebih lanjut Kakan Kemenag juga memperkenalkan Astacita, yaitu delapan program unggulan pemerintah, salah satunya peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan. Menurutnya, hal ini sangat selaras dengan nilai-nilai yang diusung dalam Kurikulum Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta.

“Kita harus mulai dari menerima keberagaman dan saling menghargai. Pendidikan hari ini harus menyentuh hati, dan membentuk akhlak,” tambahnya.

Sebagai bentuk konkret dukungan terhadap pendidikan madrasah, Edy Oktafiandi menyampaikan bahwa Kemenag Kota Padang akan memperbanyak event dan kompetisi yang melibatkan sekolah dan madrasah, guna mengasah potensi peserta didik secara lebih menyeluruh.

Sementara itu Kepala MIN 3 Kota Padang, M. Yusuf, dalam sambutannya mennyampaikan, “Kurikulum Deep Learning di MIN 3 bertumpu pada lima prinsip utama, memuliakan individu, transformasi pembelajaran bermakna, pendekatan holistik, kolaborasi dengan ekosistem pendidikan, serta pembelajaran mendalam yang mencerdaskan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, M. Yusuf menjelaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta mengedepankan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan saling menghargai dalam proses pembelajaran. Tujuan utama dari workshop ini adalah mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut agar para guru mampu menciptakan suasana kelas yang inspiratif, mendalam, dan menyentuh hati peserta didik.

“Kami ingin guru-guru MIN 3 menjadi pelopor pembelajaran yang menyentuh hati. Bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi membangun ikatan, karakter, dan semangat cinta dalam belajar,” ujarnya.

Pembukaan workshop berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat. Turut hadir dalam kegiatan ini Pengawas Madrasah, Kepala MTsN 6 Kota Padang, serta Pengurus Komite Madrasah.

Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama workshop ini dapat diimplementasikan secara nyata di ruang kelas, demi terciptanya pembelajaran yang lebih bermakna dan menyentuh hati. (SE)